Yogyakarta Surga Kuliner


Daerah Istimewa Yogyakarta selama ini dikenal sebagai kota pelajar dan budaya. Namun saat ini Yogyakarta telah berkembang menjadi magnet pariwisata Indonesia, bukan hanya menyajikan budaya dan keindahan alam saja tetapi juga kuliner yang sangat beragam. Sehingga saat orang datang ke Yogyakarta mereka juga wisata kuliner. Berbagai macam kuliner dapat dijumpai di Yogyakarta, dari yang tradisional sampai internasional. 

Sentral-sentral kuliner di Yogyakarta dapat ditemui dibeberapa titik. Di sebelah Barat kota Yogyakarta, yaitu di Kabupaten Kulon Progo terkenal dengan berbagai makanan yang berasal dari belut. Diantaranya, abon, dan peyek.
Di sebelah utara kota Yogyakarta, yaitu di Kabupaten Sleman terkenal dengan salak, wajik, jadah dan tempe. 

Di sebelah timur kota Yogyakarta yaitu di Kabupaten Gunung Kidul terkenal dengan kuliner belalang goreng, mie dan bakso.

Disebelah Utara kota Yogyakarta yaitu di Kabupaten Bantul terkenal dengan industri makanan yang berasal dari geplak, peyek, gatot, tiwul, sate klatak dan wedang uwuh (minuman yang menggunakan rempah-rempah)

Di Kota Yogyakarta sendiri, terkenal dengan Bakpia dan Gudeg, Yangko, dan coklat.
Ini menjadikan Yogyakarta sebagai surganya kuliner bagi warga Yogyakarta dan wisatawan.
Perkembangan industri kuliner juga menjadikan banyak restauran atau warung makan di berbagai wilayah di Yogyakarta. Sebagai contoh, di daerah Tamansiswa Yogyakarta, banyak kuliner bermunculan baik bercita rasa internasional maupun lokal dapat dijumpai di daerah Tamansiswa, diantaranya: Steak, Tempura, Mie, Pizza, Siomay, Bakso, cilok dan lain sebagainya dengan harga yang terjangkau. Di daerah Malioboro sebagai pusat wisata Yogyakarta juga banyak kuliner bermunculan dari ujung utara sampai ujung selatan. Segala macam menu makanan bisa ditemui. Ada gudeg, burung dara goreng dan lain lain.

Kuliner yang ada di Yogyakarta ini dapat ditemui selama 24 jam, dari mulai sarapan, cemilan, minuman, makan siang maupun makan malam.   

Perkembangan industri kuliner di Yogyakarta berjalan dengan sangat pesat. Ini dibuktikan pula dengan jumlah UMKM yang ada di Yogyakarta sekitar 6000 (enam ribu) UMKM. Namun, kondisi ini juga berdampak pada tingginya tingkat persaingan yang ada. Untuk itu, UMKM  perlu mengembangkan kemampuannya baik di bidang SDM maupun perluasan pasar. Salah satu perluasan pasar yang tidak dapat dihindari adalah berkembangnya industri digital. Hal ini berdampak sekali pada perkembangan pemasaran produk. Sebagaimana diketahui, masyarakat dari luar Yogyakarta banyak mencari informasi mengenai Yogyakarta, termasuk kuliner yang ada di Yogyakarta melalui internet. Untuk itu, penting sekali bagi UMKM mengetahui bagaimana fungsi, peranan dan pengoperasionalan internet ini dalam bisnis mereka. Sementara, belum banyak pelaku UMKM yang paham dan mampu memanfaatkan internet secara efektif.


Menjawab kebutuhan tersebut, DINAS KOPERASI dan UMKM DIY mengadakan Ekspo dan Talkshow UMKM pada:
  • Hari kamis, 14 Februari 2019 sampai dengan sabtu 16 Februari 2019  dengan tema UKM Istimewa, “Enterprenuer itu keren” bertempat di Dinas Koperasi DIY, Jl. Kyai Mojo. Ekspo ini diikuti oleh 30 stand UMKM yang merupakan mitra Dinas Koperas
  • Hari rabu 20 Februari 2019 dengan tema Jogja Halal Food, bertempat di Jogja Expo Center (JEC). Acara ini diikuti oleh 120 stand yang berasal dari 10 UMKM mitra Dinas Koperasi dan 110 UMKM dari non mitra Dinas Koperasi
Talkshow dilaksanakan dengan mengangkat tema bagaimana UMKM dapat lebih siap menghadapi persaingan di era digital. Sedangkan tujuan dari ekspo adalah untuk memperkenalkan produk makanan yang berasal dari 4 (empat) Kabupaten (Bantul, Kulon Progo, Sleman dan Gunung Kidul) serta 1 (satu) Kota Yogyakarta. Produk kuliner yang dipamerkan antara lain jadah wajik dari daerah Kaliurang, Bakpia Pathuk, geplak Bantul, tiwul, uli,wedang uwuh dan berbagai macam makanan yang lainnya.


Lebih lengkap mengenai Dinas Koperasi dan Pusat Layanan Umum Terpadu di Yogyakarta dapat diakses melalui link berikut



Apa yang ada di ekspo tersebut merupakan gambaran kuliner tradisional di Yogyakarta, yang sehari-hari dapat ditemui di pasar-pasar tradisional jauh  di Yogyakarta diantaranya Pasar Pathuk, Pasar Ngasem, Pasar Prawirotaman, dan Pasar Kotagede.

Mari kita kembangkan bersama UMKM di Yogyakarta serta industri kulinernya, agar dapat menjadi berdaya saing baik lokal, nasional, maupun internasional.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

GELAR PRODUK CRAFT dan FASHION ISTIMEWA

Keunikan kain ecoprint daun jati asli